Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Egoku

Menunggu kabar darimu adalah rutinitasku Mengingatkanmu adalah bentuk kepedulianku Memanggilmu mesra adalah bukti sayangku Mengiyakan nasihatmu adalah kebutuhanku Lelahmu menjadi khawatirku Istirahatmu membosankan bagiku Bicara denganmu menjadi nafas tubuhku Jam tidur begitu mengganggu pikirku Mengapa? Karena aku hanya mau kamu Karena aku membutuhkanmu Karena kamu separuh dari diriku Karena aku inginkanmu Setiap hari egoku makin menjadi Menginginkan hadirmu di sisi tanpa hitungan durasi Aktualisasi, habituasi, aku muak dengan semua ini Tapi kamu bilang, semua harus selesai demi masa depan kita nanti

Inginku

Menunggu kabar darimu adalah rutinitasku Mengingatkanmu adalah bentuk kepedulianku Memanggilmu mesra adalah bukti sayangku Mengiyakan nasihatmu adalah kebutuhanku Lelahmu menjadi khawatirku Istirahatmu membosankan bagiku Bicara denganmu menjadi nafas tubuhku Jam tidur begitu mengganggu pikirku Mengapa? Karena aku hanya mau kamu Karena aku membutuhkanmu Karena kamu separuh dari diriku Karena aku inginkanmu

Mas

Mas, Terima kasih sudah membuatku nyaman dan sayang Perhatian dan kasih sayang yang selama ini hanya kudapat dari orang tua Kini kudapat sepenuhnya dari laki-laki penyayang seperti panjenengan Meski baru hitungan bulan kita saling mengenal Mas, Jadikan aku satu-satunya wanita yang pantas kau cemburui Jadikan aku wanita pertama yang mendengar segala keluh kesahmu Biar aku tahu, aku adalah penting dalam hidupmu Biar aku tahu, aku adalah penghuni singgasana hatimu Mas, Mungkin aku terlalu berlebihan Tapi katamu jaim adalah sesuatu yang harus dibuang Jujur, hanya denganmu aku nyaman berkata apapun Bahkan tentang perasaan yang dari dulu sangat pantang kunyatakan pada siapapun Mas, Katakan padaku seperti apa isi hatimu Katakan padaku bagaimana hari-harimu denganku Katakan padaku apa arti aku di hidupmu Katakan padaku bahwa aku satu-satunya yang kau mau

Menjadi Kuat di Rumah Sendiri dan Mendadak Lemah di Luar Rumah, Aku Banget itu!

Setiap manusia yang terlahir di dunia yang indah ini pasti membutuhkan eksistensi dirinya untuk bisa bersosialisasi dengan mudah pada sesama manusia yang lainnya. Karena eksistensi diri merupakan sebuah syarat seseorang bisa dihargai, dihormati, disegani, dan dianggap ada. Lantas bagaimana jika seseorang sudah merasa eksis di lingkungannya, kemudian mendadak tak ada apa-apanya ketika sudah berbaur dengan orang yang semuanya baru, lingkungan baru, suasana baru, dan tugas baru? Bukankah sebelumnya dia sudah menjadi sosok luar biasa yang keberadaannya bisa dianggap penting oleh orang lain, tapi begitu nyemplung di lingkungan baru dia menjadi bukan siapa-siapa, bahkan untuk bisa dianggap ada, dilihat orang lain saja tidak. Ini adalah masalah besar bagi saya pribadi tentunya, dan saya tidak yakin akan banyak orang yang mengalami hal semacam ini. Bersikap tidak mau berbaur dan merasa kurang percaya diri dengan kemampuan adaptasi diri kita mungkin menjadi salah satu penyebabnya. Atau bis