Sambil sarapan ku lihat jam sudah menunjuk pukul 05.55 WIB. Itu artinya aku hanya punya waktu 5 menit lagi untuk berangkat kerja. Sementara jilbab belum terpakai, kaos kaki, belum ambil jaket, belum masukkan laptop dan belum cipika cipiki sama Ziyan. Apalagi masih ada 3 suapan nasi yang masih ada di piring. Ngalamat telaaatttt!!!
Akhirnya jam 06.05 WIB tepat aku berangkat. Dengan sedikit terburu-buru, dalam hati tak berhenti untuk bersholawat agar diberi perlindungan sampai tujuan.
Jarum spidometer ku lihat menunjuk pada angka 80 - 90 km/jam. Ini dalam rangka biar nanti di Kaligunting nggak ketemu sama KA Bangunkarta yang lewat. Kalau sampai papasan sama KA di Kaligunting, ngalamat bakal telat sampai sekolah.
Ternyata prediksiku betul, palang pintu kereta api di Kaligunting sudah tutup, mungkin baru 2 menitan. Apes. Hanya bisa pasrah, nunggu 5 menit untuk bisa lanjut jalan lagi. Ku lihat jam di tangan sudah menunjuk pukul 06.10 WIB. Sampai Ndumpil nanti jam berapa kalau jam segini masih di Kaligunting?
Hidupku selalu berkejar-kejaran dengan waktu. Dan ini yang bikin seru. Begitu sampai Masjid Jami' Caruban, terpaksa berhenti lagi karena lampu merah nyala. Ku lihat sudah 06.15 WIB. Dalam waktu 15 menit, bisa nggak bisa harus sudah sampai Dumpil, Nglames. kalau tidak, jelas makin telat.
Alhamdulillah dengan kecepatan penuh, 06.30 WIB tepat bisa sampai gerbang tol daerah Mbagi, Nglames. Artinya, masih ada harapan agar tidak ketemu kereta api di daerah INKA Madiun.
*bersambung
Nb. Tulisan tidak saya lanjutkan karena saya lupa betu bagaimana kejadiannya. Pas nulis ini di blog beum sampai selesai sudah disambi kegiatan lain, mungkin momong. Akhirnya nggak selesai nulis, dan hari in tanggal 17 Desember buka blog kok ada tulisan ini. Karena lupa kejadian persisnya, jadi ya wis nggak dilanjutkan. wkwkwk
Komentar
Posting Komentar